1. Jurnal [Back]
2. Alat dan Bahan [Back]
- IC 74LS47
- IC 74192
.jpg)
- 7SEGMENT
- Switch (SPDT)
- Power Supply
- Logic state
- Gerbang OR
- Gerbang NOR
- Ground
3. Rangkaian Simulasi [Back]
4. Prinsip Kerja Rangkaian [Back]
Pada percobaan 3 merupakan bentuk rangkaian percobaan aplikasi counter decimal dari rangkaian decoding dan display seven segment. Pada percobaan, kaki haigh SPDT terhubung ke vcc dan kaki low SPDT terhubung ke gorund. Rangkaian ini menggunakan 2 IC yaitu IC 74192 sebagai encoder untuk menghitung keluaran seven segment secara manual dan IC 74LS47 sebagai decoder untuk menerjemahkan bilagan biner menjadi decimal. Pada IC 74192 terdapat 4 input yaitu D0-D3 dan output dari D0- D4 ini yaitu Q0-Q3. Selain itu pada IC ini terdapat input pin UP, DN,PL, dan MR. Pin PL merupakan aktif low, ia akan aktif ketika diberikan input berlogika 0. Saat PL aktif maka output sesuai dengan input yaitu dipegaruhi oleh D0-D3. Sedangkan, ketika PL tidak aktif maka D0-D3 dapat diabaikan dan output dapat dilihat dari jenis counter apa yang digunakan. Ketika sumber CLK diberikan pada pin DN dan pin UP berlogika 1 maka outputnya merupakan counter down. Sedangkan ketika sumber CLK diberikan pada pin UP dan pin DN berlogika 1 maka outputnya berupa counter UP.
Selanjutnya output pada IC 74192 diumpankan pada input 74LS47. IC 74LS47 ini memiliki 4 input. Selain itu juga terdapat pin BI/RBO,RBI, dan LT. RBI(Ripple Blanking Input) berfungsi untuk menahan data input. RBI ini bersifat aktif low, ia akan aktif jika diberikan input beerlogika 0. Maka dari itu untuk mengaktifkan 7segment RBI harus di set berlogika high. Sedangkan RBO (Ripple Blanking Output) berfungsi untuk menahan data output, pin RBO sama dengan RBI ya akan aktif ketika diberi input low. Maka dari itu untuk mengatifkan 7segment RBO juga harus diset berlogika 0. Sehingga keluaran pada 7segment dipengaruhi oleh input A-D. Tah hanya itu, output pada IC ini juga diumpankan pada kaki NOR, nantinya keluaran pada kaki NOR diteruskan ke salah satu kaki OR dan input pada kaki satunya lagi diberi sumber CLK yang dihubungkan pada kaki DN. Pada jurnal percobaan, ketika diberikan input B0=0 dan B2 = 1, dan DN mendapat sumber CLK sedangkan UP berlogika 1, maka PL tidak aktif sehingga output yang ditampilkan pada 7segment yaitu counter down. Begitu juga ketika diberikan input B0=1 B2=0 maka outputnya yang ditampilkan yaitu angka 0, hal ini dikarenakan pada pin MR nya aktif.
5. Video Rangkaian [Back]
6. Analisa [Back]
1. Analisa output yang dihasilkan tiap - tiap kondisi
Jawab :
Kondisi 1
Ketika B0 = 0, B2 = 0, B0 merupakan MR dan B2 yaitu PLoad maka output yang dihasilkan yaitu sesuai dengan input yang diberikan. Hal ini karena PL aktif sehingga output dipengaruhi oleh D0 - D3 (inputnya)
Kondisi 2
Ketika B0 = 0, B2 = 1, maka outputnya merupakan counter down. Hal ini dikarenaka PL tidak aktif sehingga output dipengaruhi oleh pin UP dan pin DN.
Kondisi 3
Ketika B0 = 1, B2 = 0 , maka output yang ditampilkan adalah angka 0, hal ini dikarenakan MR pada IC diaktifkan.
Kondisi 4
Ketika B0 = 1, B2 = 1 maka output yang ditampilkan adalah angka 0, hal ini dikarenakan MR aktif.
2. Analisa pengaruh IC counter pada rangkaian
Jawab :
- IC 74192 sebagai encoder logika inputan, ia mempengaruhi angka yang keluar pada display 7segment dan menentukan apakah rangkaian ini merupakan counter up ataupun counter down. Output pada IC ini akan menjadi input pada IC 74LS47
- IC 74LS47 sebagai decoder untuk menerjemahkan output encoder terhadap input 7segment. Pada IC ini akan mengolah input biner yang nantinya akan ditampilkan pada 7segment, dan pada IC ini akan mempengaruhi aktif/tidaknya 7segmentmelalui pin RI/RBO, RBI dan LT.
3. Analisa fungsi 2 gerbang OR pada rangkaian
Jawab :
Gerbang OR berfungsi sebagai input pada pin DN, dimana nantinya akan mempengaruhi inputan pada IC dan tampilan pada 7segment. Jika OR tidak adak, maka 7segment tidak terpengaruh oleh pin DN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar