ALAT PEMADAM KEBAKARAN DAN DETEKSI SUHU PABRIK GAS BERBASIS MIKROKONTROLLER
1. Tujuan Perancangan[kembali]
- Dapat membuat rangkaian alat pemadam kebakaran dan
deteksi suhu pabrik gas.
- Memudahkan orang untuk menyelamatkan diri saat terjadi kebakaran dan memperkecil kemungkinan terjadinya kebakaran besar karena api yang menyambar.
- Memenuhi syarat unutk modul 4 praktikum mikroprosessor dan mikrokontroller.
2. Komponen[kembali]
A. Alat
1. Insterumen
a. Multimeter
2. Probes a. Wiring
B. Bahan
2. Relay
Gambar 1.
Sensore Flame
Sensor api atau Flame sensor merupakan salah satu
alat pendeteksi kebakaran melalui adanya nyala api yang tiba-tiba muncul.
Besarnya nyala api yang terdeteksi adalah nyala api dengan panjang gelombang
760 nm sampai dengan 1.100 nm. Transducer yang digunakan dalam mendeteksi nyala
api adalah infrared. Secara umum, prinsip kerja sensor api cukup sederhana,
yaitu memanfaatkan sistem kerja metode optik.
Optik yang mengandung ultraviolet, infrared, atau
pencitraan visual api, dapat mendeteksi adanya percikan api sebagai tanda awal
kebakaran. Jika telah terjadi reaksi percikan api yang cukup sering, maka akan
terlihat emisi karbondioksida dan radiasi dari infrared.
Flame sensor merupakan sensor yang mempunyai fungsi sebagai pendeteksi
nyala api yang dimana api tersebut memiliki panjang gelombang antara 760nm –
1100nm. Sensor ini menggunakan infrared sebagai tranduser dalam mensensing
kondisi nyala api.
Yang dimana memungkinkan alat ini untuk membedakan antara spectrum
cahaya pada api dengan spectrum cahaya lainnya seperti spectrum cahaya lampu.
SENSOR
PIN |
DESCRIPTION |
VCC |
+5 V DC |
GND |
Ground of Arduino Uno |
Do |
Digital Output |
Ao |
Analog output |
Table 1.
Spectrum Cahaya
Fitur
dari flame sensor :
- ·
Tegangan
operasi antara 3,3 – 5 Vdc
- ·
Terdapat
2 output yaitu digital output dan analog output yang berupa tegangan
- ·
Sudah
terpackage dalam bentuk modul
- · Terdapat potensiometer sebagai pengaturan sensitivitas sensor dalam mensensing
Gambar 3.
Sensor MQ 2
Sensor Asap MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi
keberadaan asap yang berasal dari gas mudah terbakar di udara. Pada dasarnya
sensor ini terdiri dari tabung aluminium yang dikelilingi oleh silikon dan di
pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada element pemanasnya.
Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan
dipanaskan sehingga SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar
sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai
aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog.
Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang terdiri dari tiga buah power
supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor, Vss
(Ground), dan pin keluaran dari sensor tersebut.
Sensor gas ini tersusun oleh senyawa SnO2, dengan
sifat conductivity rendah pada udara yang bersih, atau sifat penghantar yang
tidak baik. Sifat
conductivity semakin naik jika konsentrasi gas asap semakin tinggi di sekitar
sensor gas. Lebih jelas nya bisa dilihat di datasheet sensor ini. Spesifikasi
sensor pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut :
- · Catu daya pemanas : 5V AC/DC
- · Catu daya rangkaian : 5VDC
- · Range pengukuran : 200 - 5000ppm untuk LPG, propane 300 - 5000ppm untuk butane 5000 - 20000ppm untuk methane 300 - 5000ppm untuk Hidrogen
- · Keluaran : analog (perubahan tegangan)
Sensor
ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap
dan keluarannya berupa tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi gas
mudah terbakar dari 300 sampai 10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu
dari -20°C sampai 50°C dan mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V .
Gambar 4.
Sensor Gas
Konfigurasi dari sensor MQ-S :
- · Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.
- · Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.
- · Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.
- · Pin 4 merupakan output yang akan menghasilkan tegangan analog.
Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor
elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya
beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar
sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai
Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh
ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada
perangkat-perangkat elektronik. Sensor ini mempunya 3 buah pin yaitu pin SIG
(signal/data), GND dan VCC.
Konfigurasi Pin :
- ·
Sensor sentuh : SIG/DATA dihubungkan ke pin 7; VCC dihubungkan ke 5V;
GND dihubungkan ke GND
- ·
LED : (+) dihubungkan dengan resistor 220 Ohm dan ke
pin 2; (-) dihubungkan ke GND
Gambar 7.
Sensor DHT 11
Sensor DHT11 adalah sensor
dengan kalibrasi sinyal digital yang mampu memberikan informasi suhu dan
kelembaban udara. Sensor
ini tergolong komponen
yang memiliki tingkat
stabilitas yang sangat
baik serta fitur
kalibrasi yang sangat
akurat. Koefisien kalibrasi
disimpan dalam one
time-programable(OTP)
program memory, sehingga
ketika internal sensor
mendeteksi sesuatu, maka
module ini menyertakan
koefisien tersebut dalam
kalkulasinya dengan transimisi
sinyal hingga 20
meter, dengan spesifikasi
Supply Voltage: +5 V, Temperature
range : 0-50
°C error of
± 2 °C, Humidity
: 20-90% RH ± 5% RH error. Prinsip
kerjanya adalahmemanfaatkan perubahan kapasitif
perubahan posisi bahan
dielektrik diantara kedua
keping, pergeseran posisi
salah satu keping
dan luas keping yang berhadapan
langsung
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open
source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip
mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita
gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega
328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar
Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain. Adapun
spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :
Gambar 8.
Arduino Uno
Microcontroller |
ATmega328P |
Operating
Voltage |
5 V |
Input
Voltage (recommended) |
7 – 12
V |
Input
Voltage (limit) |
6 – 20
V |
Digital
I/O Pins |
14 (of
which 6 provide PWM output) |
PWM
Digital I/O Pins |
6 |
Analog
Input Pins |
6 |
DC
Current per I/O Pin |
20 mA |
DC
Current for 3.3V Pin |
50 mA |
Flash
Memory |
32 KB
of which 0.5 KB used by bootloader |
SRAM |
2 KB |
EEPROM |
1 KB |
Clock
Speed |
16 MHz |
Table 2.
Arduino Uni
1.
BAGIAN-BAGIAN ARDUINO UNO
1. Power USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat
koneksi USB.
2.
Power Jack
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.
3.
Crystal Oscillator
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
Jumlah cetak
menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
4.
Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.
5.
Digital Pins I / O
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.
6.
Analog Pins
Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.
7.
LED Power Indicator
Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik.
2.
BAGIAN - BAGIAN PENDUKUNG
1.
RAM
RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory).
2.
ROM
ROM (Read-only Memory) adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan
data secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM
terdiri dariMask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.
Gambar 9.
LCD
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis
media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk
menghasilkan gambar yang terlihat. LCD atau Liquid Crystal Display pada
dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian Backlight (Lampu Latar
Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal Cair). Seperti yang disebutkan
sebelumnya, LCD tidak memancarkan pencahayaan apapun, LCD hanya merefleksikan
dan mentransmisikan cahaya yang melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight
atau Cahaya latar belakang untuk sumber cahayanya. Cahaya Backlight tersebut
pada umumnya adalah berwarna putih. Sedangkan Kristal Cair (Liquid Crystal)
sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua lembar kaca yang
memiliki permukaan transparan yang konduktif.
Bagian-bagian LCD atau Liquid Crystal Display diantaranya adalah:
- Lapisan Terpolarisasi 1
(Polarizing Film 1)
- Elektroda Positif
(Positive Electrode)
- Lapisan Kristal Cair
(Liquid Cristal Layer)
- Elektroda Negatif
(Negative Electrode)
- Lapisan Terpolarisasi 2
(Polarizing film 2)
- Backlight
atau Cermin (Backlight or Mirror)
Dibawah ini adalah gambar struktur dasar sebuah LCD:
Gambar 10.
Struktur Dasar LCD
Konfigurasi Pin
dari LCD yaitu :
1.
GND harus terhubung ke ground Arduino.
2.
VCC adalah catu daya untuk LCD yang kita sambungkan pada pin 5 volt pada
Arduino.
3.
Vo (Kontras LCD) mengontrol kontras dan kecerahan LCD. Menggunakan
pembagi tegangan sederhana dengan potensiometer, kita dapat membuat penyesuaian
halus pada kontras.
4.
Pin RS (Register Select) memungkinkan Arduino memberi tahu LCD apakah
itu mengirim perintah atau data. Pada dasarnya pin ini digunakan untuk
membedakan perintah dari data.
5.
Misalnya, ketika pin RS diset ke LOW, maka kita mengirimkan perintah ke
LCD (seperti mengatur kursor ke lokasi tertentu, membersihkan layar, menggulir
layar ke kanan dan seterusnya). Dan ketika pin RS di set HIGH maka kita
mengirimkan data/karakter ke LCD.
6.
Pin R/W (Read/Write) pada LCD adalah untuk mengontrol apakah Anda sedang
membaca data dari LCD atau menulis data ke LCD. Karena kita hanya menggunakan
LCD ini sebagai perangkat OUTPUT, kita akan mengikat pin ini LOW. Ini
memaksanya masuk ke mode MENULIS.
7.
Pin E (Enable) digunakan untuk mengaktifkan tampilan. Artinya, ketika
pin ini disetel ke LOW, LCD tidak peduli apa yang terjadi dengan R/W, RS, dan
jalur bus data; ketika pin ini disetel ke HIGH, LCD sedang memproses data yang
masuk.
8.
D0-D7 (Data Bus) adalah pin yang membawa data 8 bit yang kami kirim ke
layar. Misalnya, jika kita ingin melihat karakter 'A' huruf besar di layar,
kita akan mengatur pin ini ke 0100 0001 (menurut tabel ASCII) ke LCD.
9.
Pin AK (Anode & Cathode) digunakan untuk mengontrol lampu latar LCD.
Gambar 11.
Motor DC
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga penggerak atau tenaga pemutar. Prinsip kerja motor listrik adalah mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Perubahan dilakukan dengan merubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut elektromagnit. Menurut sifatnya, kutub-kutub magnit senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik. Sehingga jika sebuah magnet ditempatkan pada sebuah poros yang berputar dan magnet lainnya pada suatu kedudukan yang tetap maka akan diperoleh gerakan atau putaran.
Gambar 12.
Potensiometer
Potensiometer adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai
Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika
ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang
tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer
terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi
sebagai pengaturnya.
Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah:
- ·
Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
- ·
Element Resistif
- · Terminal
Gambar 13.
Komponen Potensiometer
Gambar 14.
Buzzer
Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen
elektronika yang dapat menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi.
Buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah
tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan
ukuran buzzer elektronika itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini
sering digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu
dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan
getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.
Pada dasarnya, prinsip kerja dari buzzer Ketika
kumparan tersebut dialiri listrik maka akan menjadi elektromagnet sehingga
mengakibatkan kumparan tertarik ke dalam ataupun ke luar tergantung dari arah
arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang secara diafragma maka
setiap kumparan akan menggerakkan diafragma tersebut secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Konfigurasi pin :
- ·
Kaki pendek/negatif dihubungkan ke GND
- · Kaki panjang/positif dihunbungkan ke pin 13
Gambar 15.
Resistor
Resistor merupakan komponen penting dan sering
dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Resistor atau
hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan
tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang
mengalir melaluinya. Satuan Resistor adalah Ohm
(simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di
perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik
tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada
ditubuh Resistor itu sendiri.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai
Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di
tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4
Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang. Gelang warna Emas
dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda
gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada
nilai Resistor yang bersangkutan. Tabel dibawah ini adalah warna-warna
yang terdapat di Tubuh Resistor:
Table 3.
Warna Pada Resistor
Tabel Kode Warna ResistorPerhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :
Table 4.
Kode Warna Resistor
Cara menghitung nilai resistor 4 gelang Masukkan angka langsung
dari kode warna Gelang ke-1 (pertama) Masukkan angka langsung dari kode
warna Gelang ke-2 Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau
pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n) Merupakan Toleransi dari nilai
Resistor tersebut.
Gambar 16.
Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang
dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical
(Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V
dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya)
untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Pada
dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1.
Electromagnet (Coil)
2.
Armature
3.
Switch Contact Point (Saklar)
4.
Spring
Gambar 17.
Struktur Sederhana Relay
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2
jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup).
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka).
Gambar 18.
Motor Servo
Servo Motor adalah perangkat listrik yang digunakan pada mesin-mesin
industri pintar yang berfungsi untuk mendorong atau memutar objek dengan
kontrol yang dengan presisi tinggi dalam hal posisi sudut, akselerasi dan
kecepatan, sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh motor biasa. Jika Anda
ingin memutar dan mengarahkan objek pada beberapa sudut atau jarak tertentu,
maka Anda harus menggunakan Servo Motor. Hal ini dimungkinkan dengan kombinasi
motor biasa dan tambahan sensor dalam hal ini berupa encoder untuk umpan
balik posisi. Kontroler dari servo motor yang lebih dikenal dengan nama servo
drive adalah bagian yang paling penting dan canggih dari sebuah servo motor,
karena dirancang untuk presisi tinggi tersebut.
Wire Number |
Wire Colour |
Description |
1 |
Brown |
Ground wire connected to the ground of system |
2 |
Red |
Powers the motor typically +5V is used |
3 |
Orange |
PWM signal is given in through this wire to drive the motor |
Table 5.
Kontroler Servo Motor
·
Operating Voltage is +5V typically
·
Torque: 2.5kg/cm
·
Operating speed is 0.1s/60°
·
Gear Type: Plastic
·
Rotation : 0°-180°
·
Weight of motor : 9gm
·
Package includes gear horns and screws
MASTER
//MASTER
#include <max6675.h>
#include
<LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd
(7,6,5,4,3,2);
#include "DHT.h"
#define DHTPIN A0
#define DHTTYPE DHT11
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
#define mq2 13
#define flame 12
#define Ssentuh 11
void setup()
{
Serial.begin(9600);
lcd.begin(16,2);
pinMode(mq2, INPUT);
pinMode(flame, INPUT);
pinMode (DHTPIN, INPUT);
pinMode(Ssentuh, INPUT_PULLUP);
dht.begin();
}
void loop()
{
int api
= digitalRead(flame);
int asap = digitalRead(mq2);
int sentuh= digitalRead(Ssentuh);
float t = dht.readTemperature();
if (sentuh == HIGH || dht.readTemperature()
>= 45)
{
Serial.print(1);
}
//else if (asap == LOW || api == LOW)
else if (asap == HIGH || api == HIGH)
{
Serial.print(2);
}
else
{
Serial.print(3);
}
delay(500);
lcd.clear(); //Menghapus
layar LCD
lcd.setCursor(0,0); //Menentukan posisi
kursor pada awal penulisan
lcd.print("Suhu"); //Menampilkan text
pada LCD
lcd.setCursor(0,1); //Menentukan posisi
kursor pada awal penulisan
lcd.print(dht.readTemperature()); //Menampilkan nilaiSuhu pada LCD
}
SLAVE
//SLAVE
#include <Servo.h>
#define Air 12
#define alarm 3
Servo myServo;
void setup()
{
Serial.begin(9600);
pinMode (Air, OUTPUT);
pinMode (alarm, OUTPUT);
myServo.attach (7);
delay (100);
}
void loop()
{
if (Serial.available()>0)
{
int data = Serial.read();
if (data == '1')
{
//digitalWrite (Air, LOW);
digitalWrite (Air, HIGH);
digitalWrite (alarm,HIGH);
myServo.write (180);
Serial.print("1");
}
else if (data == '2')
{
//digitalWrite (Air, LOW);
digitalWrite (Air, HIGH);
digitalWrite (alarm,HIGH);
myServo.write (180);
Serial.print("2");
}
else
{
//digitalWrite (Air, HIGH);
digitalWrite (Air, LOW);
digitalWrite (alarm,LOW);
myServo.write (90);
Serial.print("3");
}
}
}
SLAVE
6. Rangkaian Simulasi[kembali]
7. Hardware dan Video[kembali]
8. Analisis[kembali]
Pada demo project ini menggunakan sensor DHT11, flame sensor, sensor MQ-2, dan touch sensor. Touch sensor disini berguna pada saat kita sudah melihat adanya api, namun flame sensor tidak mendeteksi adanya api, dan sensor MQ-2 tidak mendeteksi adanya asap, maka kita dapat mengaktifkan sistem pemadam kebakaran ini secara manual dengan menyentuh touch sensor.
Sensor DHT11, flame sensor, sensor MQ-2, touch sensor dan LCD dihubungkan ke Arduino pertama sebagai Master yang dihubungkan ke Arduino yang kedua sebagai Slave dengan prinsip komunikasi UART. Pada demo project ini menggunakan sistem komunikasi UART karena untuk memudahkan dalam pembuatan demo project dan pada project ini hanya memerlukan pengiriman data dari master ke slave saja, dan tidak memerlukan feedback dari slave ke master. Arduino Master berfungsi untuk menerima input dari 4 sensor yang digunkan dan mengirimkan perintah-perintah yang nantinya akan dieksekusi oleh Arduino Slave. Adapun fungsi lain dari Arduino Master adalah unuk menampilkan suhu yang terukur oleh sensor DHT11 melalui LCD. Saat DHT11 mendeteksi suhu melebihi 320C atau flame sensor mendeteksi api, atau saat sensor MQ-2 mendeteksi gas, atau saat touch sensor disentuh, maka sesuai yang diprogramkan, Adruino master mengirimkan data serial komunikasi “1” atau “2” ke Arduino Slave melalui pin TX master ke RX slave sehingga motor pump menyala, buzzer hidup, dan motor servo membuka pintu dan jendela. Sedangkan ketika salah satu sensor tersebut tidak sesuai dengan kondisi sebelumnya, maka Master mengirimkan data serial komunikasi “3” ke Slave. Selain itu, Master juga mengeluarkan output sinyal analog pada pin-pin PWM (ditandai simbol “~”) yang terhubung ke LCD. Dengan begitu, LCD akan menampilkan besar suhu yang terukur oleh DHT11.
Arduino kedua atau Slave yang digunakan untuk merespon data yang dikirim oleh Master berupa Output Buzzer dan Pengaktifan 2 buah motor servo dan 1 motor pump DC yangmana berfungsi sebagai pembuka pintu dengan motor servo dan pemompa air dengan motor pump. Berdasarkan program yang dibuat untuk Slave, jika yang diterima tersebut data “1” atau “2”, maka Slave mengeluarkan output pada pin 12 yang terhubung ke relay berlogika LOW, pin 7 yang terhubung dengan motor DC servo berlogika HIGH, dan pin 3 yang terhubung dengan buzzer berlogika HIGH . Dengan begitu, buzzer akan aktif dan motor DC akan aktif untuk membuka pintu dan memompa air. Pada saat slave menerima data “3” maka program mengeksekusi pin 12 yang terhubung ke relay berlogika HIGH, pin 7 yang terhubung dengan motor DC servo berlogika LOW, dan pin 3 yang terhubung dengan buzzer berlogika LOW. Maka buzzer dan motor DC tidak akan menerima tegangan dan tidak akan aktif.
9. Kesimpulan[kembali]
Berdasarkan hasil percobaan alat pemadam kebakaran dan deteksi suhu pabrik berbasis mikrokontroller dapat disimpulkan bahwa :
- Telah dapat dirancang prototipe alat yang dapat mendeteksi kebakaran berdasarkaninformasi sensor suhu dan sensor api dengan pengkonversi tegangan analog ke digital yang dikendalikan oleh mikrokontroler
- Ketika suhu melebihi 32°C, sensor mq2 mendeteksi gas, flame sensor mendeteksi adanya api, dan saat touch sensor disentuh, maka buzzer akan aktif, motor akan memompa air,dan servo akan membuka pintu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar